Ternyata Bapak dan Anaknya Tersebut Dalam Al Qur'an Dengan Jumlah Yang Sama
Daud Alaihi Salam dan Sulaiman AS, keluarga yaitu Daud Alihi Salam sebagai bapak dan Sulaiman Alihi Salam sebagai anaknya ternyata namanya tersebut jumlahnya sama dalam Al qur'an.
Kalimatunsawa.blogspot.com -Di antara lembaran suci Al-Qur'an, tersemat kisah agung tentang dua nabi mulia, Daud 'Alaihissalam dan anaknya, Sulaiman 'Alaihissalam. Menariknya, nama mereka disebutkan dengan jumlah yang sama, masing-masing 16 kali, seolah menegaskan ikatan istimewa antara ayah dan anak ini dalam sejarah kenabian. Kisah mereka bukan hanya tentang kebesaran spiritual, tetapi juga tentang kebijaksanaan, mukjizat, dan rahmat Allah yang melimpah.
Daud 'Alaihissalam adalah seorang nabi yang dikenal sebagai raja pemberani sekaligus hamba yang penuh syukur. Dalam Al-Qur'an, ia digambarkan sebagai sosok yang dikaruniai Zabur, kitab suci yang berisi puji-pujian kepada Allah. Suaranya begitu merdu hingga gunung-gunung dan burung-burung turut bertasbih bersamanya (Surah Al-Anbiya: 79). Daud juga diberi keistimewaan untuk melunakkan besi dengan tangannya, menciptakan baju zirah yang kuat (Surah Saba: 10-11). Ia adalah pemimpin yang adil, namun rendah hati, selalu kembali kepada Allah dengan taubat dan doa. Nama Daud disebutkan di berbagai surah, seperti Al-Baqarah, An-Nisa, dan Sad, menggambarkan perjalanan hidupnya yang penuh ujian dan keimanan.
Sulaiman 'Alaihissalam, anak Daud, mewarisi tidak hanya kerajaan ayahnya, tetapi juga kebijaksanaan dan mukjizat yang luar biasa. Al-Qur'an menceritakan bagaimana Sulaiman diberi kemampuan untuk memahami bahasa binatang, mengendalikan angin, dan memimpin pasukan yang terdiri dari manusia, jin, dan burung (Surah An-Naml: 16-17). Salah satu kisah terkenalnya adalah pertemuannya dengan Ratu Balqis dari Saba, yang akhirnya mengakui kebesaran Allah setelah melihat keagungan kerajaan Sulaiman (Surah An-Naml: 20-44). Nama Sulaiman muncul di surah yang sama dengan ayahnya, seperti Al-Baqarah, An-Naml, dan Saba, menunjukkan kesinambungan misi kenabian mereka.
Hubungan antara Daud dan Sulaiman dalam Al-Qur'an mencerminkan harmoni antara generasi. Daud, dengan keberanian dan kepekaannya terhadap wahyu, meletakkan fondasi kerajaan yang kuat, sementara Sulaiman melanjutkannya dengan kebijaksanaan dan kemampuan memimpin yang luar biasa. Keduanya adalah teladan hamba yang bersyukur atas nikmat Allah. Dalam Surah Sad (38:30), Allah menyebutkan bahwa Sulaiman adalah anugerah bagi Daud, menunjukkan betapa istimewanya ikatan mereka.
Fakta bahwa nama mereka disebutkan 16 kali dalam Al-Qur'an bukanlah kebetulan. Ini seolah menjadi pengingat bahwa peran mereka saling melengkapi dalam menyampaikan pesan tauhid. Daud dengan Zabur-nya mengajarkan puji-pujian kepada Allah, sementara Sulaiman dengan kebijaksanaannya menunjukkan bagaimana kekuasaan duniawi dapat digunakan untuk keadilan dan keimanan. Kisah mereka mengajarkan bahwa kekuatan, ilmu, dan kekayaan hanya bernilai jika dijalankan dengan keimanan dan ketundukan kepada Allah.
Dari kisah Daud dan Sulaiman, kita belajar tentang pentingnya warisan iman dalam keluarga, keadilan dalam kepemimpinan, dan syukur atas karunia Allah. Nama mereka yang disebutkan dengan jumlah yang seimbang dalam Al-Qur'an menjadi simbol keseimbangan antara kebesaran spiritual dan tanggung jawab duniawi, menginspirasi umat hingga akhir zaman.
Daud 'Alaihissalam adalah seorang nabi yang dikenal sebagai raja pemberani sekaligus hamba yang penuh syukur. Dalam Al-Qur'an, ia digambarkan sebagai sosok yang dikaruniai Zabur, kitab suci yang berisi puji-pujian kepada Allah. Suaranya begitu merdu hingga gunung-gunung dan burung-burung turut bertasbih bersamanya (Surah Al-Anbiya: 79). Daud juga diberi keistimewaan untuk melunakkan besi dengan tangannya, menciptakan baju zirah yang kuat (Surah Saba: 10-11). Ia adalah pemimpin yang adil, namun rendah hati, selalu kembali kepada Allah dengan taubat dan doa. Nama Daud disebutkan di berbagai surah, seperti Al-Baqarah, An-Nisa, dan Sad, menggambarkan perjalanan hidupnya yang penuh ujian dan keimanan.
Sulaiman 'Alaihissalam, anak Daud, mewarisi tidak hanya kerajaan ayahnya, tetapi juga kebijaksanaan dan mukjizat yang luar biasa. Al-Qur'an menceritakan bagaimana Sulaiman diberi kemampuan untuk memahami bahasa binatang, mengendalikan angin, dan memimpin pasukan yang terdiri dari manusia, jin, dan burung (Surah An-Naml: 16-17). Salah satu kisah terkenalnya adalah pertemuannya dengan Ratu Balqis dari Saba, yang akhirnya mengakui kebesaran Allah setelah melihat keagungan kerajaan Sulaiman (Surah An-Naml: 20-44). Nama Sulaiman muncul di surah yang sama dengan ayahnya, seperti Al-Baqarah, An-Naml, dan Saba, menunjukkan kesinambungan misi kenabian mereka.
Hubungan antara Daud dan Sulaiman dalam Al-Qur'an mencerminkan harmoni antara generasi. Daud, dengan keberanian dan kepekaannya terhadap wahyu, meletakkan fondasi kerajaan yang kuat, sementara Sulaiman melanjutkannya dengan kebijaksanaan dan kemampuan memimpin yang luar biasa. Keduanya adalah teladan hamba yang bersyukur atas nikmat Allah. Dalam Surah Sad (38:30), Allah menyebutkan bahwa Sulaiman adalah anugerah bagi Daud, menunjukkan betapa istimewanya ikatan mereka.
Fakta bahwa nama mereka disebutkan 16 kali dalam Al-Qur'an bukanlah kebetulan. Ini seolah menjadi pengingat bahwa peran mereka saling melengkapi dalam menyampaikan pesan tauhid. Daud dengan Zabur-nya mengajarkan puji-pujian kepada Allah, sementara Sulaiman dengan kebijaksanaannya menunjukkan bagaimana kekuasaan duniawi dapat digunakan untuk keadilan dan keimanan. Kisah mereka mengajarkan bahwa kekuatan, ilmu, dan kekayaan hanya bernilai jika dijalankan dengan keimanan dan ketundukan kepada Allah.
Dari kisah Daud dan Sulaiman, kita belajar tentang pentingnya warisan iman dalam keluarga, keadilan dalam kepemimpinan, dan syukur atas karunia Allah. Nama mereka yang disebutkan dengan jumlah yang seimbang dalam Al-Qur'an menjadi simbol keseimbangan antara kebesaran spiritual dan tanggung jawab duniawi, menginspirasi umat hingga akhir zaman.
Dibawah ini 16 ayat-ayat yang menyebut Sulaiman
1. Sulaiman bukan ahli sihir
102. Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS. Al-Baqoroh (2) : 102)
2. Sulaiman keturunan Nuh
163. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma`il, ishak, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. An-Nisa (4) : 163)
3. Sulaiman keturunan Nuh
084. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya`qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, (QS. Al-anam (6) : 84)
4. Sulaiman keturunan Daud
078. Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, (QS. Al-Anbiya (21) : 78)
5. Sulaiman menerima hikmah
079. maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS. Al-Anbiya (21) : 79)
6. Sulaiman menundukan angin
081. Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Anbiya (21) : 81)
7. Sulaiman meneriam Ilmu
015. Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman". (QS. An-Naml (27) : 15)
8. Sulaiman mewarisi Daud
016. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". (QS. An-Naml (27) : 16)
9. Sulaiman menghimpun Jin, Manusia dan Burung
017. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (QS. An-Naml (27) : 17)
10. Sulaiman berbicara dengan semut
018. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";(QS. An-Naml (27) : 18)
11. Surat dari Sulaiman
030. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. An-Naml (27) : 30)
12. Sulaiman tidak tergiur harta
036. Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: "Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. (QS. An-Naml (27) : 36)
13. Istana Sulaiman dari Kaca
044. Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".(QS. An-Naml (27) : 44)
14. Sulaiman dan angin
012. Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. (QS. Saba (34): 12)
15. Sulaiman putra Daud
030. Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta`at (kepada Tuhannya). (QS. Shaad (38) : 30)
16. Sulaiman diuji
034. Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. (QS. Shaad (38) : 34)
Baca juga :
Komentar