Postingan

Menampilkan postingan dengan label mukroni

Islam and blues - Muslims got the blues

Gambar
Inspirasi Adzan di Musik Blues, Bukti Islam Eksis di Amerika IHRAM.CO.ID, Kebanyakan orang Amerika mengatakan mereka tidak mengenal Muslim. Tak hanya itu banyak dari apa yang mereka pahami tentang Islam berasal dari media. Maka tidak mengherankan melihat banyaknya kesalahpahaman yang ada tentang Muslim di sana. Beberapa melihat mereka sebagai orang luar dan ancaman bagi cara hidup dan nilai-nilai Amerika. Kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump untuk memberlakukan larangan terhadap Muslim dari tujuh negara yang masuk ke Amerika Serikat menimbulkan ketakutan seperti itu. Namun, yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa Muslim telah ada di Amerika jauh sebelum Amerika menjadi sebuah bangsa. Faktanya, beberapa pendatang paling awal ke negeri ini adalah para imigran Muslim - diangkut secara paksa sebagai budak dalam perdagangan trans-Atlantik, yang ulang tahunnya yang ke-400 diperingati tahun ini. Muslim Amerika pertama Para ahli memperkirakan bahwa sebanyak 30 persen budak Afri

PALESTINE DI EQUATOR (DI BAWAH GARIS KATULISTIWA)

Gambar
NEGERI-NEGERI SUBUR DI KATULISTIWA (EQUATOR) Identification of the Four Rivers. The Midrash (Gen. R. xvi. 7) identifies the "four heads" of the rivers with Babylon (Pison), Medo-Persia (Gihon), Greece (Hiddekel), Edom-Rome (Perat), and regards Havilah as Palestine. The Targum Yerushalmi translates "Havilah" by "Hindiki" ("Hindustan," or India), and leaves "Pison" untranslated. Saadia Gaon, in his Arabic translation, renders "Pison" the Nile, which Ibn Ezra ridicules, as "it is positively known that Eden is farther south, on the equator." Naḥmanides coincides in this view, but explains that the Pison may run in a subterranean passage from the equator northward. Obadiah of Bertinoro, the commentator of the Mishnah, in a letter describing his travels from Italy to Jerusalem in 1489, relates the story of Jews arriving at Jerusalem from "Aden, the land where the well-known and famous Gan Eden is situ

Arnhem Land dan Saelun Arim

Gambar
A rnhem Land ARNHEM LAND Arnhem Land (harafiah: "Tanah Arnhem", Arnhem diambil dari nama kapal Belanda yang pernah berlabuh di sana 1623) adalah salah satu dari lima "wilayah" (region) di bawah administrasi Northern Territory di Australia. Posisinya terletak di sudut timur laut dan berjarak sekitar 500 km dari ibu kota Darwin. Wilayah ini memiliki luas 97.000 km2 yang juga mencakup daerah Taman Nasional Kakadu, dan berpopulasi 16.230. Wilayah dinamai oleh Matthew Flinders, penjelajah Inggris yang berkunjung ke tempat itu 1828. Penghuni asli wilayah ini adalah suku pribumi Yolngu, yang sebelum kedatangan orang Eropa diketahui telah berhubungan dagang dengan pelaut/pedagang Bugis/Makassar dan Melayu. Menurut catatan Makassar, daerah pesisir Arnhem Land disebut Marege, sementara pesisir region Kimberley di Australia Barat yang bersebelahan dinamakan Kayu Jawa. Kepentingan para pedagang Nusantara ini terutama untuk mencari teripang. Tidak mengherankan karen

REJECTION OF COMMUNITY OF NUSANTARA’S WARTEG (small restaurant) TO THE NATIONAL CAPITAL WILL MOVE FROM JAKARTA

Gambar
REJECTION OF COMMUNITY OF NUSANTARA’S WARTEG (small restaurant)  TO THE NATIONAL CAPITAL WILL MOVE FROM JAKARTA In connection with President Joko Widodo's state address, Friday, August 16, 2019 at the Parliament Complex, Senayan, Jakarta with a plan to move the capital to a new place, we hereby, from the Warteg Community (Warung Tegal) Nusantara, abbreviated as KOWANTARA, express our opinions: Reject the plan to move the capital to a new place with the reason: Moving the capital requires a large budget, while the country's economic situation is not yet stable with conditions: 1. The purchasing power of Indonesian people is increasingly falling 2. Rising prices of basic commodities or groceries 3. In come small businesses are declining, especially small food stalls such as warteg (Tegal stalls) and others with the lack of buyers because the people's purchasing power is increasingly difficult 4. Difficult employment opportunities as a result of many com

KOWANTARA (KOMUNITAS WARTEG NUSANTARA) MENOLAK RENCANA PEMINDAHAN IBU KOTA

Gambar
PERNYATAAN PENOLAKAN KOMUNITAS WARTEG NUSANTARA ( KOWANTARA) TERHADAP RENCANA PEMINDAHAN IBU KOTA Sehubungan dengan rencana pemindahan ibu kota ke tempat baru dalam pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo, Jumat, 16 Agustus 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, maka dengan ini kami dari Komunitas Warteg (Warung Tegal) Nusantara disingkat KOWANTARA menyatakan  sikap : “Menolak rencana pemindahan ibu kota ke tempat baru yang diwacanakan oleh Presiden Joko Widodo”  dengan alasan : Pemindahan ibu kota membutuhkan anggaran yang cukup besar, sementara situasi ekonomi negara ini belum stabil dengan kondisi: 1.    Daya beli masyarakat yang semakin turun 2.    Naiknya harga bahan-bahan pokok 3.    Pendapat usaha kecil semakin menurun terutama warung-warung makan kecil seperti warteg (warung Tegal) dan lainnya yang sepi dari pembeli karena daya beli masyarakat yang semakin sulit 4.    Kesempatan kerja yang semakin sempit akibat dari banyak perusahaan yang tutu

5 Oldest Islamic Boarding Schools in Java

Gambar
When talking about Islamic boarding schools, Islamic boarding schools are the first place of education before there is a school or madrasah education as modern education, Islamic boarding schools are traditional Islamic education in Indonesia, where students can learn and must be occupied by santri in the complex which also provides mosques for worship, study room and more. religious activities. This complex is surrounded by rules and regulations for students in accordance with applicable regulations. Islamic boarding schools are two terms that show one understanding. Islamic boarding schools are based on their basic understanding of student learning places, while huts mean simple houses or residences made of bamboo. In addition, the word cottage might come from Funduq Arabic, which means a hostel or hotel. On Java, including Sunda and Madura, terms and conditions are generally used, while in Aceh it is known as the Dayah or Rangkang or menu, while in Minangkabau it is called Surau.