Zabur Diturunkan kepada Daud Alaihi Salam di Mana?

Zabur Diturunkan kepada Daud Alaihi Salam di Mana?



Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengacu pada ayat-ayat Al-Qur'an yang menyebutkan Zabur serta konteks sejarah dan tafsir terkait Nabi Daud Alaihi Salam (AS). Selain itu, kita akan mengevaluasi pernyataan bahwa Al-Qur’an tidak disebut dalam ruang dan waktu bersamaan dengan Zabur, serta menganalisis lokasi penurunan Zabur berdasarkan informasi Al-Qur’an dan sumber tafsir.Zabur dalam Al-Qur’anAl-Qur’an menyebutkan Zabur dalam beberapa ayat sebagai kitab yang diberikan kepada Nabi Daud AS. Berikut ayat-ayat yang relevan:
  1. QS. An-Nisa (4):163:
    "Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma‘il, Ishaq, Ya‘qub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
    Ayat ini secara eksplisit menyatakan bahwa Zabur diberikan kepada Nabi Daud AS sebagai wahyu ilahi.
  2. QS. Al-Israa (17):55:
    "Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
    Ayat ini menegaskan kembali bahwa Zabur adalah kitab khusus yang diberikan kepada Daud AS.
  3. QS. Al-Anbiyaa (21):105:
    "Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh."
    Ayat ini menunjukkan bahwa Zabur berisi ajaran dan ramalan, termasuk tentang warisan bumi kepada orang-orang saleh.
  4. QS. Ali-Imran (3):184:
    "Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu‘jizat-mu‘jizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna."
    Ayat ini menyebut Zabur sebagai salah satu bentuk wahyu yang dibawa oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW, bersama dengan mukjizat dan kitab lainnya.
  5. QS. Al-Qamar (54):43 dan 54:52:
    Ayat-ayat ini menggunakan istilah "zubur" (bentuk jamak dari Zabur) dalam konteks yang lebih umum, merujuk pada "kitab-kitab terdahulu" atau "buku-buku catatan" perbuatan manusia, yang berbeda dari Zabur sebagai kitab wahyu khusus untuk Daud AS.
Lokasi Penurunan ZaburAl-Qur’an tidak menyebutkan secara eksplisit lokasi geografis tempat Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS. Namun, berdasarkan konteks sejarah dan tafsir, kita dapat menyimpulkan lokasi yang paling mungkin:
  1. Konteks Sejarah Nabi Daud AS:
    Menurut tradisi Islam dan sumber-sumber sejarah, Nabi Daud AS adalah nabi dan raja Bani Israil yang hidup sekitar abad ke-10 SM di wilayah yang kini dikenal sebagai Palestina atau Yerusalem. Daud AS dikenal sebagai raja yang memerintah di Yerusalem setelah mengalahkan Goliath (Jalut) dan mempersatukan suku-suku Israil. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, kitab Zabur diidentifikasi dengan Mazmur (Psalms), yang dikaitkan dengan Daud, dan sebagian besar aktivitasnya berpusat di Yerusalem atau wilayah sekitarnya (seperti Hebron).
  2. Tafsir Al-Qur’an:
    Tafsir seperti Ibnu Katsir dan Al-Jalalayn tidak menyebutkan lokasi spesifik penurunan Zabur, tetapi mengaitkan Daud AS dengan Bani Israil, yang pada masa itu tinggal di wilayah Kanaan (sekarang Palestina/Israel). Dalam QS. Al-Israa (17):55, Zabur disebut sebagai anugerah khusus kepada Daud, yang menunjukkan bahwa wahyu ini diberikan di tempat ia menjalankan tugas kenabian dan pemerintahannya, kemungkinan besar di Yerusalem.
  3. Bukti Historis dan Arkeologi:
    Yerusalem pada masa Daud AS adalah pusat spiritual dan politik Bani Israil. Mazmur (Zabur dalam tradisi Islam) berisi doa, puji-pujian, dan ajaran yang mencerminkan kehidupan Daud sebagai raja dan nabi di wilayah ini. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Daud AS menerima wahyu di luar wilayah Kanaan, sehingga Yerusalem atau wilayah sekitarnya adalah lokasi yang paling logis untuk penurunan Zabur.
Apakah Al-Qur’an dan Zabur Disebut dalam Ruang dan Waktu Bersamaan?Berdasarkan ayat-ayat yang Anda kutip, memang benar bahwa Al-Qur’an dan Zabur tidak disebutkan bersama dalam konteks ruang dan waktu yang sama dalam satu ayat. Berikut analisisnya:
  1. Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Lain:
    • Al-Qur’an sering disebut bersama Taurat dan Injil dalam satu ayat, misalnya dalam QS. At-Taubah (9):111, QS. Al-Maidah (5):66, dan QS. Al-Maidah (5):68, yang menyebutkan ketiga kitab ini sebagai wahyu ilahi yang berisi janji atau ajaran Allah.
    • Namun, Zabur tidak pernah disebut bersama Al-Qur’an, Taurat, dan Injil dalam satu ayat yang sama. Zabur disebut secara terpisah, terutama dalam konteks pemberian wahyu kepada Daud AS (QS. An-Nisa 4:163, QS. Al-Israa 17:55, QS. Al-Anbiyaa 21:105).
    • Istilah "zubur" dalam QS. Al-Qamar (54):43 dan 54:52 merujuk pada "kitab-kitab terdahulu" atau "catatan perbuatan," bukan Zabur khusus milik Daud AS, sehingga tidak relevan dengan konteks ini.
  2. Alasan Zabur Tidak Disebut Bersama Al-Qur’an, Taurat, dan Injil:
    • Fokus Al-Qur’an: Al-Qur’an sering menekankan Taurat dan Injil karena keduanya adalah kitab utama yang dikenal oleh Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) pada masa Nabi Muhammad SAW. Taurat (diberikan kepada Musa AS) dan Injil (diberikan kepada Isa AS) memiliki peran sentral dalam tradisi Yahudi dan Kristen, yang menjadi lawan dialog utama Nabi Muhammad SAW di Madinah.
    • Karakter Zabur: Zabur, menurut tafsir, lebih bersifat sebagai kitab puji-pujian, doa, dan hikmah (mirip Mazmur dalam tradisi Yahudi-Kristen), bukan kitab hukum seperti Taurat atau petunjuk evangelis seperti Injil. Oleh karena itu, Zabur mungkin kurang relevan dalam konteks polemik dengan Ahli Kitab, sehingga jarang disebut bersama Al-Qur’an, Taurat, dan Injil.
    • Konteks Historis: Zabur diberikan kepada Daud AS sebelum Taurat disempurnakan oleh Musa AS atau Injil diturunkan kepada Isa AS. Dalam beberapa ayat, Al-Qur’an menyebutkan urutan kronologis wahyu (misalnya, QS. Al-Maidah 5:46 menyebut Taurat mendahului Injil), tetapi Zabur tidak selalu dimasukkan dalam urutan ini, mungkin karena sifatnya yang lebih khusus sebagai wahyu untuk Daud.
  3. Waktu dan Ruang Penurunan Al-Qur’an vs. Zabur:
    • Al-Qur’an: Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 M di Makkah dan Madinah secara bertahap selama 23 tahun, dengan permulaan di bulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah 2:185).
    • Zabur: Diturunkan kepada Nabi Daud AS sekitar abad ke-10 SM, kemungkinan besar di Yerusalem atau wilayah Kanaan.
    • Tidak ada ayat yang menyebutkan Al-Qur’an dan Zabur dalam konteks ruang dan waktu yang sama, karena keduanya diturunkan pada era, lokasi, dan konteks yang sangat berbeda. Al-Qur’an berfokus pada misi kenabian Muhammad SAW di Arab, sementara Zabur terkait dengan kenabian Daud AS di kalangan Bani Israil.
KesimpulanZabur diturunkan kepada Nabi Daud Alaihi Salam kemungkinan besar di Yerusalem atau wilayah sekitarnya di Kanaan (sekarang Palestina/Israel), berdasarkan konteks sejarah bahwa Daud AS adalah raja Bani Israil yang berpusat di Yerusalem. Al-Qur’an tidak menyebutkan lokasi spesifik, tetapi tradisi sejarah dan tafsir mendukung lokasi ini. Selain itu, pernyataan bahwa Al-Qur’an dan Zabur tidak disebut dalam ruang dan waktu bersamaan adalah benar, karena tidak ada ayat yang menyebutkan keduanya dalam konteks yang sama, berbeda dengan Taurat dan Injil yang sering disebut bersama Al-Qur’an. Hal ini mungkin karena perbedaan fungsi Zabur (puji-pujian dan hikmah) dibandingkan Taurat dan Injil (kitab hukum dan petunjuk), serta fokus Al-Qur’an pada dialog dengan Ahli Kitab pada masanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Lokasi Masjidil Aqsa: Antara Fakta Sejarah dan Narasi Kontroversial

Ternyata Negeri ini Masih menyisakan kehebatannya

Silaturahmi PKBL PT SI dengan Persatuan Warteg Nusantara