Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī

  Muhammad Bin Musa al-Khawarizmi


Apa yang anda tau tentang Ilmuwan Besar Islam Muhammad Bin Musa al-Khawarizmi ?

1983 CPA 5426 (1).png

1. Lahir 

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī (bahasa Arab: محمد بن موسى الخوارزمي‎) adalah seorang ahli dalam bidang matematika,astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematik, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip Sanskerta dan Yunani


2. Buku Pertamanya

Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke-12. Ia merevisi dan menyesuaikan GeografiPtolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.


3. Kontribusinya keilmuannya

Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya. Kata algorisme danalgoritma diambil dari kata algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan dalambahasa Portugis, algarismo bermakna digit


4. Ketua Observatorium

Al-Khawarizmi yang juga sebagai ketua observatorium pada masa kepemimpinan Khalifah al-Ma’mun, melakukan kajian penting terhadap hasil karya Al-Fazari. Al-Khawarizmi merupakan ilmuwan pertama yang berhasil mengolah sistem penomoran India menjadi dasar operasional ilmu hitung dan penyusun tabel trigonometri (daftar logaritma) seperti yang ada sekarang. Terciptanya sistem pecahan desimal sebagai kunci terpenting dalam pengembangan ilmu pasti juga berkat penemuan angka 0 (nol) India oleh Al Khawarizmi. Selain itu, ia juga menemukan kemiringan zodiak terhadap ekuator sebesar 23°35 dan memperbaiki data astronomis pada buku Sindhind yang sebelumnya diterjemahkan oleh Al-Fazari.


5. Namanya Dalam Tinta Emas Sejarah Ilmuwan Dunia

Di antara ilmuwan yang berhasil mencatatkan namanya dalam tinta emas sejarah ialah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi se bagai matematikawan yang telah menelurkan aljabar dan algoritma, Al-Fazari dan Al-Farghani sebagai ahli astronomi, Abu Ali al-Hasan bin al-Haitham dengan teori optika, Jabir bin Hayyan dan Abu Bakar Zakaria ar-Razi sebagai tokoh kimia yang disegani, Abu Raihan Muhammad al-Biruni sebagai ahli fisika, Abu al-Hasan Ali Mas’ud sebagai tokoh geografi, Ibnu Sina atau Avicenna sebagai dokter sekaligus filsuf yang sangat berpengaruh, Ibnu Rusyd sebagai filsuf ternama dan terkenal di dunia filsafat Barat dengan Averroisme, dan Al-Farabi yang juga seorang filsuf muslim.


6. Bukunya Banyak Diterjemahkan Kaum Intelek Barat

Sejak masa itu pula, banyak kaum intelektual Barat yang melakukan penerjemahan terhadap karya-karya yang dihasilkan oleh para ilmuwan muslim. Di antara penerjemah Barat yang menjadi perintis penerjemahan dari bahasa Arab ke bahasa Latin ialah Adelard of Bath (1090–1150). Ia telah belajar di pusat pendidikan Islam yang ada di Spanyol dan kepulauan Sisilia. Salah satu fokus ilmu yang diterjemahkan ialah bidang matematika. Ia menerjemahkan karya Al-Khawarizmi, Arithmetic dan kemudian diperkenalkan ke Barat. Ia juga menerjemahkan karya Euclides yang sebelumnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh muslim. Selanjutnya, ia menulis suatu dialog terkenal, yaitu Natural Questions yang merupakan sejenis ikhtisar permulaan tentang ilmu sains Arab.


Robert dari Chester (1110–1160), yang pernah tinggal di Spanyol, adalah di antara orang yang mula-mula menerjemahkan al-Qur’an ke dalam bahasa Latin. Selain itu, ia menerjemahkan teks alkimia karya ilmuwan muslim yang mula-mula terbit ke dalam bahasa Latin. Ia juga menerjemahkan ke bahasa Latin karya Al-Khawarizmi tentang aljabar dan memperkenalkannya ke dunia Barat. Sewaktu di Inggris, ia juga menghasilkan tabel-tabel astronomi untuk garis bujur London berdasarkan karya Al-Battani dan membuat garis lintang berdasarkan karya dari Al-Khawarizmi. Raymond Lull (1236–1316) juga telah mempelajari bahasa


7. Ilmuwan Pertama Penemu Sistem Penomoran India Sebagai Dasar Ilmu Hitung

Al-Khawarizmi merupakan ilmuwan pertama yang berhasil mengolah sistem penomoran India menjadi dasar operasional ilmu hitung dan penyusun tabel trigonometri (daftar logaritma) seperti yang ada sekarang. Terciptanya sistem pecahan desimal sebagai kunci terpenting dalam pengembangan ilmu pasti juga berkat penemuan angka 0 (nol) India oleh Al Khawarizmi. Selain itu, ia juga menemukan kemiringan zodiak terhadap ekuator sebesar 23°35 dan memperbaiki data astronomis pada buku Sindhind yang sebelumnya diterjemahkan oleh Al-Fazari.




Sumber : 

https://id.wikipedia.org/wiki/Mu%E1%B8%A5ammad_bin_M%C5%ABs%C4%81_al-Khaw%C4%81rizm%C4%AB#Kitab_I:_Aljabar


https://play.google.com/books/reader?id=5vu-DwAAQBAJ&hl=id&pg=GBS.PA38



Komentar

Populer

5 Oldest Islamic Boarding Schools in Java

Mengapa Bung Hatta dulu ingin Indonesia menjadi negara federal? Apa bedanya dengan negara kesatuan?

SUNDA LAND dan SAKSI BERUBAHNYA TANAMAN SEREAL YANG MANIS MENJADI PAHIT DARI BUAH MANGROVE

Terungkap Ternyata Burung Perkutut Sangat Dimistikkan