Piramida dan Ratu Kutil Mesir

Ditemukan 17 Piramida yang Hilang di Mesir

Gambar Ratu Tiye Mesir



Piramida tersebut ditemukan oleh pencitraan infra merah yang dilakukan dari satelit di luar angkasa. Dari pencitraan, diketahui terdapat berbagai material di bawah permukaan tanah.

Muhammad Firman | Kamis, 26 Mei 2011, 15:16 WIB

VIVAnews - Dari survey satelit terbaru yang dilakukan di Mesir, ditemukan 17 piramida yang hilang serta lebih dari 1.000 makam serta 3.000 peninggalan kuno.

Dikutip dari laporan BBC, 26 Mei 2011, survey dilakukan menggunakan pencitraan infra merah dari satelit untuk mendeteksi bangunan di bawah tanah. Penelitian sendiri dilakukan di sebuah laboratorium yang didukung oleh NASA di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat.

Penelitian memanfaatkan satelit yang berada di jarak 700 kilometer dari permukaan Bumi yang dilengkapi kamera yang mampu menunjukkan secara tepat objek di bumi dengan ukuran kurang dari 1 meter. Citra infra merah itu kemudian mendapati berbagai material berbeda yang ada di bawah permukaan.

“Menemukan dan menggali piramida merupakan mimpi dari setiap arkeolog,” kata Sarah Parcak, ketua tim peneliti tersebut pada BBC.

Di saat yang sama, dikutip dari laporan Associated Press, pemerintah Mesir kembali membuka kuburan tujuh orang, termasuk mereka yang melayani raja Tuankhamen bagi turis setelah makam tersebut selesai dipugar.

Mesir berharap bahwa kuburan di New Kingdom Cemetery, South Saqqara akan mengundang turis untuk datang ke kawasan tersebut. Seperti diketahui, industri pariwisata mesir sangat terpukul akibat revolusi dan ketidakpastian kondisi politik yang terjadi.

Sebagai bukti, menurut laporan, jumlah turis yang hadir ke negeri itu turun 46 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Kembali ke penemuan 17 piramida yang hilang, sebagai tindak lanjut dari penemuan tersebut, Parcak dan sekelompok tim peneliti lain akan melakukan investigasi terhadap temuan awal itu dan akan dipublikasikan pada 30 Mei 2011 mendatang.

http://us.wap.vivanews.com/news/read/222809-ditemukan-17-piramida-yang-hilang-di-mesir

Ratu Mesir yang Jelita Kutilan?

Indra Darmawan | Kamis, 24 Maret 2011, 13:29 WIB

VIVAnews - Selama ini sejarah mencatat bahwa , Ratu Tiye merupakan seorang ratu yang kecantikannya begitu melegenda.

Ratu Tiye adalah istri dari Raja Firaun Amenhotep III, pemimpin matriarkat keluarga Amarna yang menurunkan begitu banyak keluarga kerajaan Mesir Kuno. Anaknya adalah Firaun Akhenaten dan cucunya adalah Raja Tutankhamun - Firaun sangat dikenal dan populer di dunia modern.

Tiye yang hidup pada tahun 1415-1340 SM itu merupakan wanita yang paling berpengaruh di masanya. Amenhotep III begitu memujanya. Patung-patung Tiye digambarkan sejajar dengan patung raja.

Ini merupakan sebuah pencapaian di masa itu dan menunjukkan betapa besar cinta sang raja kepadanya. Bahkan Amenhotep III mendirikan begitu banyak tempat suci, istana, kuil di Nubia, bahkan danau buatan yang monumental, untuk istrinya itu.

Amenhotep II menggambarkan istrinya itu sebagai, "wanita yang anggun, penuh dengan cinta, yang mengisi istana dengan kecantikannya, Bupati wilayah Utara dan Selatan, Istri dari Raja yang begitu mencintainya."

Namun, baru-baru ini ternyata para ilmuwan menemukan sebuah bejolan kecil seperti kutil di tubuh mumi Ratu Tiye. "Kami agak terkejut dengan adanya kutil di tubuh seorang ratu Mesir seperti dia," ujar Mercedes González, Direktur Instituto de Estudios Cientificos en Momias Madrid kepada Discovery News.

Menurut González, terdapat semacam kulit tumbuh atau kutil di dahi sang Ratu, di antara dua mata. Kutil ini, kata González timbul akibat virus papilloma (HPV), dan biasanya tumbuh pada wajah, leher, atau bagian belakang tangan.

Namun, González mengatakan, selama ini kutil itu tak pernah dijumpai di mumi-mumi Mesir lainnya. Sementara itu, Kepala Swiss Mummy Project and Center for Evolutionary Medicine pada University of Zurich, Frank Rühli, mengatakan bahwa ini adalah temuan yang 'menantang'.

"Bisa saja memang kutil, tapi kita belum bisa memastikan. Bisa saja itu sebuah tumor fibroid atau fibroma. Akan sangat menarik bila kita bisa mengambil sampelnya untuk histology (ilmu jaringan tubuh) dan DNA," kata Rühli.

Namun, Profesor Egyptology dari American University of Cairo, Salima Ikram, lebih berhati-hati dalam menanggapi temuan ini.

"Saya menyebut mumi ini sebagai mumi yang diperkirakan sebagai Ratu Tiye, karena masih diperdebatkan. Dan saya pikir, kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa itu adalah tahi lalat yang kemudian menjadi lebih rata akibat proses mumifikasi," kata Ikram. (sj)

http://us.wap.vivanews.com/news/read/211184-ratu-mesir-yang-jelita-ternyata-kutilan-

Komentar

Populer

5 Oldest Islamic Boarding Schools in Java

Mengapa Bung Hatta dulu ingin Indonesia menjadi negara federal? Apa bedanya dengan negara kesatuan?

Terungkap Ternyata Pakaian Ihkram Cuma Beda Warna dengan Pakaian Biksu

Terungkap Ternyata Burung Perkutut Sangat Dimistikkan

Terungkap Ternyata Saba adalah Nama Orang Bukan Nama Negeri atau Daerah