Postingan

TIDUR 309 TAHUN

TIDUR 309 TAHUN Dan mereka tinggal di dalam gua tiga ratus tahun di tambah Sembilan  (QS. Al-Kahfi 18: 25) Ada perintah Rasulullah saw. yang sudah mulai jarang dilaksanakan karena tergusur acara sinetron dan kuis televisi, yakni membaca sebuah surat di dalam Al- Quran, Al Kahfi, di malam dan siang hari Jumat. Al Kahfi   artinya gua, karena dari ayat 9 sampai ayat 26 mengandung   kisah tentang para pemuda penghuni gua -ashabul kahfi yang berlindung di dalam gua untuk menghindari kejaran   penguasa kafir yang mau memaksa mereka murtad. Mereka merasa hanya tidur sehari atau setengah   hari padahal ternyata telah berlangsung 309 tahun lamanya. Ki tab- kitab tafsir hanya membahasnya sebagai mukjizat Ilahi karena menceritakan hal-hal yang aneh. Namun, dari kacamata pengetahuan, kisah tidur 309 tahun ini tentu membuat penasaran. Ini adalah isyarat Allah tentang kemunginan manusia melompat ke masa depan. Ayat ini turun 1400 tahun sebelum film-film Hollywood tentang lorong waktu (

Ternyata Lokasi Masjid Al Aqsha Dimesterikan

Gambar
Masjid Umar Bin Khotob Tulisan dibawah ini diambil  dari buku "Percikan Sains Dalam Al Quran : Menggali Inspirasi llmiah / H. Bambang Pranggono; editor, Dini Handayani -Bandung: Khazanah Intelektual, 2006" tanpa ditambah dan dikurangi "MENYINGKAP MISTERI ISRA'"  سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ  Mahasuci Allah yang memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram Ke Masjidil Aqsa yang Kami berkati sekitarnya. Supaya Kami tampakan padanya ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. (Q.S. Al Israa' 17: 1) Kisah Isra' dan Mi'raj yang berlangsung 14 abad yang lalu, tetap menyisakan misteri sampai sekarang. Walaupun dari aspek teknologi, beberapa hal bukan lagi merupakan mukjizat. Misalnya soal Isra', yakni perjalanan dari Masjidil Haram

Komunitas Warteg dan Konversi ke LPG

Kamis, 23 Juni 2011 pukul 08:11:00 Pengusaha Warteg Tolak Kenaikan LPG Citra Listya Rini JAKARTA - Pengusaha rumah makan warung tegal (warteg) menolak rencana kenaikan harga jual LPG kemasan tabung 12 kilogram (kg). Hal itu disampaikan Ketua Komunitas Warteg Kalimatun Sawa Mukroni seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (22/6). "Kami protes dan menolak kalau harga LPG 12 kg naik," kata Mukroni. Kenaikan tersebut, menurutnya, akan berdampak pada sekitar 30 ribu warteg yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dari 30 ribu warteg tersebut, Mukroni mengungkapkan, hanya 10 persen yang menggunakan LPG 12 kg. "Karena 90 persen warteg itu menggunakan LPG kemasan tiga kilogram," ujar Mukroni. Masih sedikitnya warteg yang menggunakan LPG 12 Kg, diakui Mukroni, karena harganya yang mahal. Namun, dia mengutarakan, jika LPG kemasan 12 kg diberikan subsidi, komunitas warteg akan menggunak