Meskipun Elitnya Merampok dan Mengkhianatinya, Nusantara Terus Melegenda

Meskipun  Elitnya Merampok dan Mengkhianatinya, Nusantara Terus  Melegenda
GAMBAR MESIR NEGERI DENGAN PERADABAN YANG SANGAT MAJU

Negeri Nusantara ini melakoni sejarahnya bukan ketika negeri ini sudah merdeka, sejarah Sriwijaya terus Majapahit itu tahapan sejarah waktu yang telah dilalui bangsa ini, bangsa yang digambarkan oleh Prof. Santos dalam bukunya The Lost Atlantis dan   Stephen Oppenheimer  dengan tulisan bukunya Eden In The East
NEGERI INI PERNAH MENJADI PERADABAN PERTAMA DUNIA


NEGERI NUSANTARA YANG MELEGENDA

Dalam bukunya menggambarkan bahwa negeri ini yang menyebarkan peradaban-peradaban ke seluruh antero bumi dengan diaspora penduduknya yang melesat dari tanahnya karena banjir tsunami yang dahsat mereka bermigrasi ke penjuru daratan dunia untuk menyelamatkan dirinya, mereka tidak menjajah buat apa menjajah wong tanah asal kelahirannya  gemah ripah loh jinawe dan kaya sumberdaya alam, mereka keluar karena bencana banjir yg maha dahsyat yg menimpanya dan harus keluar dari rumah dan kampungnya.


Itulah peradaban dari timur yang berlayar ke barat yang terlupakan dan merupakan sebuah anti tesa dari intelektual barat  yang sok pintar dan merasa benar sendiri dan yg menghegomoni bahwa barat sumber peradaban, satu contoh peradaban menghormati gender di timur sudah memulai dengan diangkatnya perempuan, wanita menjadi pemimpin bangsa ada ratu Saba, Sima (Ratu Kalingga Abad 6 M), Bhre Daha alias dewi Suhita atau Prabu Sri Suhita atau Su King Ta yang bergelar Ratu Ayu Kencana Wungu adalah ratu wanita Majapahit VI memerintah mulai tahun 1427-1447

Banyak   perempuan-perempuan dari nama Jawa dan daerah  Nusantara lainnya yang dinobatkan menjadi ratu Majapahit dan kerajaan besar Nusantara lainnya sebelum Inggris dengan mengangkat Ratu Elizabeth I  dan Belanda dengan  Ratu Wilhelmina yang juga menjadi polemik kepemimpinan wanitanya di waktu itu karena sejarah menceritakan realita yang ada ketika di masa Romawi  imperium terbesar dan terluas sepanjang sejarah di benua Eropa sebelum dan sesudah Masehi dari Konstatien I sampai Konstatien XI sampai runtuhnya tidak ada nama silsilah raja dari gender perempuan dan begitu juga di Timur Tengah dari Muawiyah sampai Khilafah Islam Othman tidak ada nama nisa/perempuan atau wanita menjadi khalifah pemimpin kecuali nama putri Rasulullah SAW yang di abadikan menjadi  nama Khilafah Fatimiyah di negeri Firaun di bagian benua Afrika yaitu di negeri Alexanderia, negeri Piramida Mesir di abad 10 M.

Mesir memang unik bukan hanya berdirinya Al Azhar universitas tertua ke 2 di masa Khilafah Fatimiyah tetapi berdirinya universitas tersebut lebih tua dari  universitas nomer satu dan terhebat di dunia yaitu Harvard di Amerika dan Oxford di Inggris, Mesir juga punya Cleopatra nama ratu di zaman Firaun dan ternyata di zaman itu komunitas sosialita perempuannya bisa memenjarakan Yusuf AS sebelum Cleopatra naik tahta, itulah Mesir yg gendernya juga mempunyai emansipasi, tetapi sejarah telah mencatat bahwa Bangsa Asia pernah berkuasa se abad di negeri Alexandaria, mungkin peradaban ini pengaruh dari asia, sehingga wajar Mesir negera pertama mengakui kemerdekaan negeri ini, kenapa hanya Mesir yg maju peradabannya bukan negeri-negeri di sekitarnya.

Gambaran negeri ini yg bermilinium bangsanya menyebar peradaban, bayangkan jika negeri ini baru berbangsa dan bernegara mungkin sudah bubar, bagaimana mungkin negeri dengan kesenjangan yang luar biasa negeri dengan 1 % keluarga penduduk negeri ini menguasai produk barang dan jasa 50 % ekonomi negeri ini, inilah Bangsa Nusantara jika ada segolongan bangsa yang mengejek maka nasionalisme pemuda akan bangkit seperti bangkitnya Bung Tomo melawan penjajah Belanda yang membonceng sekutu dengan bambu runcing dan kalimat takbir, Indonesia bukannya setelah dijajah wilayahnya bukan semakin sempit tapi lebih luas dari wilayah Majapahit dan Sriwijaya, wilayah dari Sabang sampai Merauke, Indonesia tidak akan pudar dan mati walaupun elitnya ingin merampok dan berkhianat, apa lagi cuma hanya kegaduhan yang tidak berarti, tanpa dipresidenipun negeri nusantara ini masih disegani dan tidak akan mati dan masih melegenda karena negeri ini dulu punya sejarah yang berarti bagi kehidupan peradaban dunia dari sisinya dan juga bangsa ini sudah punya sejak dulu tentang jati dirinya, Itulah Negeri nusantara ini di wilayah timur yang mataharinya tidak pernah redup dan absen menyinarinya setiap pagi sehingga mustahil badai salju akan hadir, dan 2/3 wilayah perairannya akan menyerap energi panas matahari sehingga akan sejuk sepanjang masa.....begitulah kehebatan negeri ini yang terus melegenda. Wallahu a'lam bhisowab

(*ditulis oleh Al Faqiir Mukroni ketua Kowantara)

Komentar

Populer

5 Oldest Islamic Boarding Schools in Java

Mengapa Bung Hatta dulu ingin Indonesia menjadi negara federal? Apa bedanya dengan negara kesatuan?

Terungkap Ternyata Pakaian Ihkram Cuma Beda Warna dengan Pakaian Biksu

Ternyata Tidak Ada Satupun Ayat Al qur’an Menyebut Zabur (الزَّبُورِ) dengan Al Quran (الْقُرْآنُ) Bersamaan

Nama-Nama Peradaban Islam Mewarnai Oklahoma Negara Bagian Amerika Serikat