Terungkap Ternyata Pakaian Ihkram Cuma Beda Warna dengan Pakaian Biksu




Apa kata mereka tentang pakaian Ihram dan Biksu ?



Blogs

Recent Entries

Best Entries

Best Blogs

Blog List




WebGaul Forum : : A ZEIN Company > :: FORUM DISKUSI WEBGAUL > Agama dan Iman > Buddha

Pakaian biksu & budi pekerti

User Name
Remember Me?

Password





WebGaul
Forum
Gallery
Register
Blogs
FAQ
Calendar


Notices
Join Yuk di WebGaul, komunitas paling GAUL Indonesia. Di halaman bawah, banyak teman yang sedang menunggumu.

• Flash Games
• Lyrics
• Info Fotografi
• LR Exchange
• Universitas Parahyangan
• Paket Tour Hemat
• Royal Taruma
• Pelita Harapan
• Jeremy Thomas
• Bunda Mulia
• Gita Gutawa
• Nikmat





Enter your search terms Submit search form



Go to Page...





Thread Tools

June 08, 2005, 09:24 #1

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Pakaian biksu & budi pekerti
________________________________________
Hello, saya bukan beragama Budha. Tetapi saya memang senang akan pengetahuan ttg agama, budaya, antropologi, dst.
Begini, agama saya (Islam) ada satu ritual yaitu Haji, yang dilaksanakan di tanah suci. Selama pelaksanaannya, setiap muslim harus memakai pakaian yg disebut dengan pakaian Ihram. Untuk laki2, pakaian Ihram itu terbuat dengan cara menutupkan kain ke tubuh dan kainnya tidak boleh berjahit sama sekali. Cara pakainya disisakan pada bagian pundak. (Aduh kl ga ada gambarnya emang susah jelasinnya). Tapi memang seperti pakaian para biksu di Budha, bedanya kalau pakaian Ihram harus putih warnanya.
Pernah saya berpikir, pakaian yg dikenakan para biksu juga hampir sama dengan itu. Mungkin hakikatnya sama, yaitu pakaian yg sederhana, tidak bercorak, dan merupakan pakaian kesucian. Hmm bukan maksud saya mau menyama2kan, tetapi saya lihat spt ada kesamaan hakikatnya disini. Untuk itu maka saya tanya di forum saudara-saudara umat Budha ttg pakaian Biksu ini.

Terus ada satu lagi, setau saya, Sidharta Gautama (Budha) mengajarkan ttg budi pekerti. Sedang Muhammad (Nabi kami) di utus untuk memperbaiki akhlaq mulia. Hmm... meski bukan untuk disama2kan atau dibeda2kan, saya mohon maaf sebelumnya krn ini cuma wacana aja, dan sekaligus memperkaya wawasan saya. Terima kasih sebelumnya.


Recommendation Sponsored Ads

boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 09, 2005, 03:13 #2

langitbiru
Registered User

Join Date: Jun 2003
Posts: 1,952
WebPoint: 0
GaulPoint: 1087
Quote:
...merupakan pakaian kesucian
kalo dilihat memang ada kesamaan, pengertiannya mungkin agak mirip juga.
kalo dibilang pakaian kesucian, mnrt saya agak kurang tepat. krn kesucian dilihat dr batin bukan dr pakaian, mungkin yg agak tepat, pakaian untuk berlatih kesucian kali ya
__________________
little little sih i can


langitbiru
View Public Profile

Find More Posts by langitbiru

Visit langitbiru's Gallery

June 09, 2005, 15:29
#3

asunn
Green Pearl



Join Date: Feb 2004
Posts: 3,798
WebPoint: 0
GaulPoint: 8605
berlatih kesucian ;p

pakaian yg simple membuat kita terbiasa dengan kehidupan yg sederhana... karena sudah terbiasa berkehidupan sederhana sehingga jauh dari keterikatan...

tapi selain itu asunn pernah dengar juga...pakaian jubah bikhsu yg sederhana tersebut ada juga yg bewarna kuning ketuaan...yg melambangkan kedewasaan...kebijaksanaan... biasanya daun2x di pepohonan akan jatuh...mirip2x musim semi di negara barat hehehehhe (semua hanya simbol untuk melatih kesucian)

mungkin semua agama itu visi-nya rada2 sama menjaga keseimbangan...(mungkin di ayat2x di Al-Quran ada disebutkan bahwa yg berlebihan itu juga tidak baik... kalo ngak salah asunn pernah denger ceramahnya Aa Gym ...gw lupa ayat yg mana satu...

kalau berpakaian mewah2 trus....tar pas tiba2 perekonomian keluarga hancur...takutnya tidak bisa menerima keadaan...udah terbiasa serba wah...stress (mewah baju, kendaraan, jabatan..dsb)

yah itu...keseimbangan.... heheh

namaste
__________________
Out beyond ideas of wrongdoing and rightdoing,
there is a field. I'll meet you there. - Mewlana Jalaluddin Rumi


asunn
View Public Profile

Find More Posts by asunn

Visit asunn's Gallery

June 10, 2005, 13:56 #4

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Menarik, karena saya juga sudah lama memperhatikan hal ini, dan juga ingin bertanya. Jadi kebetulan sekali, mungkin bisa saling share.

Sebenarnya masalah pakaian para bhikkhu tidak selamanya dikenakan dengan cara pundak terlihat sebelah. Yang pernah saya baca, cara berpakaian ini bisanya digunakan untuk memberikan suatu penghormatan. Jadi kalau tidak dalam sikap menghormat biasanya pakaiannya menutupi seluruh pundak. Jadi ini sebuah tradisi di India pada waktu itu jika menghormat yaitu dengan cara menyingkapkan baju sehingga pundak kanan terlihat.

Lalu kalau boleh share, apakah ada makna atau kisah dibalik bentuk pakaian Ihram ketika naik Haji, Sdr. Boss ?
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 13, 2005, 09:03 #5

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Wuiiih... seru ne. Jadi suatu tradisi juga yah kl pundak sebelah kanan itu dibuka. Aq baru tau. Nah kl kita nanya kan jadi makin jelas. Hmm maaf yah kadang suka salah pake kata biksu atau bhikku. Yang benar yg mana..? apakah keduanya berbeda.

Okay tentang pakaian Haji. Setuju banget kl pakaian Ihram itu memang adalah pakaian untuk (melatih) kesucian. Dlm bahasa Arab, biasanya setiap kalimat terdiri dari unsur2 huruf dasar, yang dari huruf2 unsur dasar ini akhirnya dapat membentuk banyak kata jadian dengan maksud yang sejiwa. Ihram, terdiri dari H - R - M. Kata yg unsurnya dari rangkaian dr H-R-M ini membentuk kata/kalimat yg 'nafasnya' adalah 'Suci'.
Jadi: ihram = pakaian yg disucikan untuk melaksanakan ibadah haji (sprti temen kita bilang: untuk melatih penyucian diri). Terus juga yg sering didengar : HARAM. Haram itu nafasnya adalah 'suci'. Jadi kalau 'diharamkan', artinya 'disucikan' dari benda dan makanan yg dilarang. Gitu. Cuma termasuk umat Islam sendiri kadang ga mengerti. Lebih tepatnya, 'diharamkan' itu sama dengan 'dipantangkan'. Yah mudah2an saya tidak salah menjelaskan disini.
Pakaian ihram itu berasal dari dua helai kain yg dikemudian menutupi badan,satu untuk sarung satu lagi untuk selendang menutupi tubuh bagian atas. Disunahkan berwarna putih. Bahannya tidak boleh berjahit apalagi ada pola2, jadi harus polos Bagi wanita, jelas boleh menggunakan bahan yg berjahit. Pakaian ihram untuk wanita adalah pakaian menutup badan (pakaian muslimah) dengan terbuka hanya pada muka dan telapak tangan. Jadi pakaian ihram untuk pria memang dikhususkan. Untuk pria tidak boleh memakai surban, peci, topi, dll.

Pakaian ihram ini digunakan oleh siapapun yg naik Haji, apakah dia kulit putih, kulit hitam, mata sipit, mata biru, presiden, raja, orang rendahan, berbahasa arab ataupun berbahasa tidak arab, semuanya sama. Jadi tidak ada perbedaan setiap manusia itu, terlebih tidak lebih istimewa orang arab dari orang non-arab, atau orang amerika dari orang negro. Semuanya manusia adalah sama kedudukannya.
Pakaian ihram harus tetap suci, tidak boleh tersentuh najis sedikitpun. Selama ibadah haji sampai dengan selesai, umat Islam memakai pakaian ini. Pakaian ini juga menyimbolkan ketika semua manusia berkumpul di mekkah, tidak ada yg merasa lebih istimewa dr yg lain, semuanya sama, semuanya mati, dan 'dihidupkan' kembali ketika menghadap Allah di Ka'bah. Kira2 begitu. Kiranya ada kekurangan, mohon maaf sebelumnya.


boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 14, 2005, 04:24 #6

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Ooo IC...


Quote:
Originally posted by boss
Wuiiih... seru ne. Jadi suatu tradisi juga yah kl pundak sebelah kanan itu dibuka. Aq baru tau. Nah kl kita nanya kan jadi makin jelas. Hmm maaf yah kadang suka salah pake kata biksu atau bhikku. Yang benar yg mana..? apakah keduanya berbeda.
yup setidaknya demikian yang saya baca.

Masalah kata bhiksu atau bhikkhu itu sama saja artinya. Bhiksu dari bahasa Sanskerta sedangkan bhikkhu dari bahasa Pali.
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 14, 2005, 15:43 #7

asunn
Green Pearl



Join Date: Feb 2004
Posts: 3,798
WebPoint: 0
GaulPoint: 8605
boss udah pernah naek haji ? cerita2 sedikit donk pengalamannya

namaste
__________________
Out beyond ideas of wrongdoing and rightdoing,
there is a field. I'll meet you there. - Mewlana Jalaluddin Rumi


asunn
View Public Profile

Find More Posts by asunn

Visit asunn's Gallery

June 15, 2005, 05:26 #8

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Quote:
Originally posted by asunn
boss udah pernah naek haji ? cerita2 sedikit donk pengalamannya

namaste
Sorry, mungkin pertanyaannya OT, Sdr. Asunn.

Thanks
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 15, 2005, 11:21 #9

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Sebelumnya terima kasih buat temen2 yg udah mau jawab. Saya orang mau belajar. Jadi seneng banget kl ada yg mau buka pintu kebodohan saya agar lebih melek
Mohon maaf juga, saya ga bisa cerita soal ibadah naik haji disini, krn ini forum agama Budhan. Terlebih lagi saya memang belum pernah naik haji.

Ada juga persoalan yg saya amati yg menggelitik untuk dicari jawabannya. Jadi semoga tidak keberatan kalau saya banyak bertanya kepada saudara-saudara umat Budha disini.
Begini, soal tasbih. Saya lihat itu dipakai pula oleh para biksu, namun dalam ukuran yg lebih besar. Apa namanya itu? Kemudian kedudukannya di agama Budha bagaimana...? Let me guess... heheh.. sorry kalo salah. Jadi, mengingat zat-NYA, menyebut nama-NYA, adalah suatu bentuk kedekatan kita kepada-NYA. Jadi kalung dengan butiran-butiran kayu atau batu, adalah suatu alat/prasarana, tidak menentukan sah/tidaknya semedi/zikir itu sendiri. Yah mudah2an ga salah. Terus, apakah Sang Budha, Sidartha Gautama, mengenakan tasbih ini pula? Apakah ada syarat khusus untuk bahan2 pembuatannya? Lalu apakah ada yg dibaca ketika menggunakannya? Apakah digunakan ketika sembahyang atau bersemedi?

Kalau tasbih di Indonesia, yg rata-rata ditemukan, jumlahnya ada 99, trbagi dalam 3 bagian masing2 berjumlah 33. Jadi satu bacaan zikir untuk satu bagian (dibaca 33 kali). Tapi ini sekali lagi bukan penentu diterima/ditolaknya zikir kita.

Saya hanya melihat kok bentuknya hampir sama, ketika saya perhatikan biksu2. Saya tertarik untuk tau sejarahnya benda itu di Budha.
Sekali lagi, kita tidak sedang mencari siapa yg berhak atas 'hak paten' ataupun perselisihan apapun, atau menyama2kan antara Budha dengan Islam atas benda tsb, krn itu tidak memberi manfaat buat saya maupun buat saudara2 di agama Budha. Tetapi mungkin memberi manfaat buat yg ingin memecah belah umat beragama. Jadi kita lihat saja nanti siapa yg memprovokasi, dia yg kita gebukin rame2 becanda.

Wah banyak nanya yah..


boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 19, 2005, 13:23 #10

ReiNHearT
Registered User



Join Date: Sep 2004
Location: ke negri panda lagi kah ???
Posts: 1,096
WebPoint: 0
GaulPoint: 207
hmm .. menurut gue sih ... ga tau gue bener atau engga .. soalnya menurut gue .. tasbih itu ga berasal dari zat khusus apapun .. awalnya berasal dari kayu cendana .. dan dalam pembuatannya ga da doa apa pun ( kalo ada doa gue kurang tau juga ) , dan dengan semakin majunya jaman mulai deh di buat dengan bentuk2 yang lebih indah sperti dari marmer dan bahan fiber, perbedaan nya tasbih yang di gunakan oleh para kyai dan biksu adalah di jumlah tasbhinya ( kalo ga salah lho ) .. kalo para kyai memakainya dengan jumlah 99 .. para biksu memakai yang jumalah 108 ( kenap 108 karena jumlah dewa dewi yang ada dan di ketahui itu berjumlah 108 menurut ajaran china kuno atau TAO ) nah ,, tujuan dari ada nya tasbih ini adalah untuk menhitung doa yang telah kita baca .. misalnya kita membaca 1 bait doa .. dan kita harus mengulangnya ... kalo kita hitung dengan jari akan repot sekali .. jadi dengan tasbih ini .. kita dapat menghitungnya sebanyak 108 untuk 1 putaran .. nah terserah kita mau ampe berapa putaran .. dan setau gue Sang Buddha engga menggunakan tasbih .. kalo ada ajaran Sang Buddha mengenai tasbih .. kasi tau dunk .. apa yang Beliau katakan menyangkut hal Tasbih ..
yah begitulah yang gue tau ... heheh sorry kalao ngawur .. dan bercampur dengan taoism ..
__________________
... bingung ....


ReiNHearT
View Public Profile

Find More Posts by ReiNHearT

Visit ReiNHearT's Gallery

June 19, 2005, 16:38
#11

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Saya tidak tahu apakah saya ketinggalan informasi atau apa, tapi selama ini setahu saya istilah Indonesia popular untuk prayer beads (tasbih) bagi agama Buddha ya tasbih. Tapi sebenarnya ada istilahnya dalam bahasa Sankerta atau Pali yaitu Mala yang berarti untaian atau kalung. Ukurannya dan bahannya bisa bermacam-macam. Kegunaannya sebagai alat pemandu/pengingat doa atau pelafalan/penyebutan nama Buddha telah berapa kali dilafalkan agar pikiran tetap fokus sehingga merupakan salah satu cara meditasi. Sejarah dari Mala dalam agama Buddha belum begitu jelas, tapi dalam sejarah mala dikatakan sudah ada pada abad 8 SM dan digunakan oleh agama Hindu. Tidak menutup kemungkinan bahwa tradisi menggunakan mala/tasbih dalam agama Buddha berasal dari tradisi Hindu, meski tidak tahu kapan dimulainya, bisa jadi setelah jaman Sang Buddha dan ketika agama Buddha menyebar ke Utara. Dan setahu saya dari literature maupun pengambaran, saya juga tidak menemukan Buddha Gotama menggunakan Mala/tasbih. Sebagai catatan, tidak semua umat Buddha maupun bhikkhu mengenakan Mala/ tasbih. Mengenai jumlah, seperti yang dijelaskan Sdr. ReiNHearT.

Demikian tambahan dari saya.
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 20, 2005, 16:02 #12

m0rph3us
Registered User

Join Date: Apr 2005
Posts: 36
WebPoint: 0
GaulPoint: 40
saya pernah nemu satu teori menarik dibawah ini yg bisa menjelaskan pertanyaan yg ada di thread ini.

harap analisa dengan cermat dan bijaksana serta tanpa prasangka:
http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm
__________________
morpheus
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* What is "real"? How do you define "real"?
* You have to let it all go, Neo. Fear, doubt, and disbelief. Free your mind


m0rph3us
View Public Profile

Find More Posts by m0rph3us

Visit m0rph3us's Gallery

June 22, 2005, 06:48
#13

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Wowww.. seneng bener jadi banyak tau. Kalo di Islam, 99. Kl do Budha, 108. Siip..
Dan saya berpendapat bahwa tasbih/mala itu tadi bukan jimat kan? Ia hanya sebagai prasarana ibadah, yg tidak punya kekuatan menentukan apakah suatu ibadah itu sah atau tidak tanpa memakai tasbih/mala.


boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 22, 2005, 19:13 #14

Dèvastez
Registered User

Join Date: Jun 2005
Location: RiTe HeRe
Posts: 18
WebPoint: 0
GaulPoint: 2
bener .. menurut saya juga tasbhi itu bukan jimat .. hanya sebagai prasarana saja .. membantu dalam berdoa atau membaca doa ...
__________________
Hormat Saya


Dèvastez


Dèvastez
View Public Profile

Find More Posts by Dèvastez

Visit Dèvastez's Gallery

June 23, 2005, 02:35
#15

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Yup, tasbih/mala hanya sebagai alat bantu saja
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery




Bookmarks
• Digg
• del.icio.us
• StumbleUpon
• Google


« Previous Thread | Next Thread »


Thread Tools
Show Printable Version

Posting Rules

You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts
________________________________________
BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off
________________________________________
Forum Rules

Forum Jump





All times are GMT. The time now is 05:39.
SIDEBAR
Remove This Bar
Register / Login to remove this bar and All Ads.

Image




Contact Us - WebGaul - Archive - Tag Cloud - Top



< HOME - Contact Us - Forum - Gallery - Artikel - BET - Download - Archive >
< BCA.CC - InfoArtis.com - Konversi.com - Partai.com - Perpustakaan.com - Ragnarok.or.id - Temanster.com >
< AgnesMonica.com - MIRING.COM - WoWhost - zein.biz >
< CallingCardCentre.com - Direktori.net - FancyURL.com - mails.BZ - WD8.com / 8WD.com >
< www.emoexchange.com - www.emochanger.com >
< >

Powered by vBulletin® Version 3.8.2
Copyright ©2000 - 2010, Jelsoft Enterprises Ltd.
Copyright ©2007, WebGaul. All Rights Reserved. A ZEIN Company. Designed, Developed, Maintained, Optimized, Operated by ZEIN.



Blogs

Recent Entries

Best Entries

Best Blogs

Blog List




WebGaul Forum : : A ZEIN Company > :: FORUM DISKUSI WEBGAUL > Agama dan Iman > Buddha

Pakaian biksu & budi pekerti

User Name
Remember Me?

Password





WebGaul
Forum
Gallery
Register
Blogs
FAQ
Calendar


Notices
Join Yuk di WebGaul, komunitas paling GAUL Indonesia. Di halaman bawah, banyak teman yang sedang menunggumu.

• Flash Games
• Lyrics
• Info Fotografi
• LR Exchange
• Universitas Parahyangan
• Paket Tour Hemat
• Royal Taruma
• Pelita Harapan
• Jeremy Thomas
• Bunda Mulia
• Gita Gutawa
• Nikmat





Enter your search terms Submit search form



Go to Page...





Thread Tools

June 08, 2005, 09:24 #1

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Pakaian biksu & budi pekerti
________________________________________
Hello, saya bukan beragama Budha. Tetapi saya memang senang akan pengetahuan ttg agama, budaya, antropologi, dst.
Begini, agama saya (Islam) ada satu ritual yaitu Haji, yang dilaksanakan di tanah suci. Selama pelaksanaannya, setiap muslim harus memakai pakaian yg disebut dengan pakaian Ihram. Untuk laki2, pakaian Ihram itu terbuat dengan cara menutupkan kain ke tubuh dan kainnya tidak boleh berjahit sama sekali. Cara pakainya disisakan pada bagian pundak. (Aduh kl ga ada gambarnya emang susah jelasinnya). Tapi memang seperti pakaian para biksu di Budha, bedanya kalau pakaian Ihram harus putih warnanya.
Pernah saya berpikir, pakaian yg dikenakan para biksu juga hampir sama dengan itu. Mungkin hakikatnya sama, yaitu pakaian yg sederhana, tidak bercorak, dan merupakan pakaian kesucian. Hmm bukan maksud saya mau menyama2kan, tetapi saya lihat spt ada kesamaan hakikatnya disini. Untuk itu maka saya tanya di forum saudara-saudara umat Budha ttg pakaian Biksu ini.

Terus ada satu lagi, setau saya, Sidharta Gautama (Budha) mengajarkan ttg budi pekerti. Sedang Muhammad (Nabi kami) di utus untuk memperbaiki akhlaq mulia. Hmm... meski bukan untuk disama2kan atau dibeda2kan, saya mohon maaf sebelumnya krn ini cuma wacana aja, dan sekaligus memperkaya wawasan saya. Terima kasih sebelumnya.


Recommendation Sponsored Ads

boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 09, 2005, 03:13 #2

langitbiru
Registered User

Join Date: Jun 2003
Posts: 1,952
WebPoint: 0
GaulPoint: 1087
Quote:
...merupakan pakaian kesucian
kalo dilihat memang ada kesamaan, pengertiannya mungkin agak mirip juga.
kalo dibilang pakaian kesucian, mnrt saya agak kurang tepat. krn kesucian dilihat dr batin bukan dr pakaian, mungkin yg agak tepat, pakaian untuk berlatih kesucian kali ya
__________________
little little sih i can


langitbiru
View Public Profile

Find More Posts by langitbiru

Visit langitbiru's Gallery

June 09, 2005, 15:29
#3

asunn
Green Pearl



Join Date: Feb 2004
Posts: 3,798
WebPoint: 0
GaulPoint: 8605
berlatih kesucian ;p

pakaian yg simple membuat kita terbiasa dengan kehidupan yg sederhana... karena sudah terbiasa berkehidupan sederhana sehingga jauh dari keterikatan...

tapi selain itu asunn pernah dengar juga...pakaian jubah bikhsu yg sederhana tersebut ada juga yg bewarna kuning ketuaan...yg melambangkan kedewasaan...kebijaksanaan... biasanya daun2x di pepohonan akan jatuh...mirip2x musim semi di negara barat hehehehhe (semua hanya simbol untuk melatih kesucian)

mungkin semua agama itu visi-nya rada2 sama menjaga keseimbangan...(mungkin di ayat2x di Al-Quran ada disebutkan bahwa yg berlebihan itu juga tidak baik... kalo ngak salah asunn pernah denger ceramahnya Aa Gym ...gw lupa ayat yg mana satu...

kalau berpakaian mewah2 trus....tar pas tiba2 perekonomian keluarga hancur...takutnya tidak bisa menerima keadaan...udah terbiasa serba wah...stress (mewah baju, kendaraan, jabatan..dsb)

yah itu...keseimbangan.... heheh

namaste
__________________
Out beyond ideas of wrongdoing and rightdoing,
there is a field. I'll meet you there. - Mewlana Jalaluddin Rumi


asunn
View Public Profile

Find More Posts by asunn

Visit asunn's Gallery

June 10, 2005, 13:56 #4

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Menarik, karena saya juga sudah lama memperhatikan hal ini, dan juga ingin bertanya. Jadi kebetulan sekali, mungkin bisa saling share.

Sebenarnya masalah pakaian para bhikkhu tidak selamanya dikenakan dengan cara pundak terlihat sebelah. Yang pernah saya baca, cara berpakaian ini bisanya digunakan untuk memberikan suatu penghormatan. Jadi kalau tidak dalam sikap menghormat biasanya pakaiannya menutupi seluruh pundak. Jadi ini sebuah tradisi di India pada waktu itu jika menghormat yaitu dengan cara menyingkapkan baju sehingga pundak kanan terlihat.

Lalu kalau boleh share, apakah ada makna atau kisah dibalik bentuk pakaian Ihram ketika naik Haji, Sdr. Boss ?
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 13, 2005, 09:03 #5

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Wuiiih... seru ne. Jadi suatu tradisi juga yah kl pundak sebelah kanan itu dibuka. Aq baru tau. Nah kl kita nanya kan jadi makin jelas. Hmm maaf yah kadang suka salah pake kata biksu atau bhikku. Yang benar yg mana..? apakah keduanya berbeda.

Okay tentang pakaian Haji. Setuju banget kl pakaian Ihram itu memang adalah pakaian untuk (melatih) kesucian. Dlm bahasa Arab, biasanya setiap kalimat terdiri dari unsur2 huruf dasar, yang dari huruf2 unsur dasar ini akhirnya dapat membentuk banyak kata jadian dengan maksud yang sejiwa. Ihram, terdiri dari H - R - M. Kata yg unsurnya dari rangkaian dr H-R-M ini membentuk kata/kalimat yg 'nafasnya' adalah 'Suci'.
Jadi: ihram = pakaian yg disucikan untuk melaksanakan ibadah haji (sprti temen kita bilang: untuk melatih penyucian diri). Terus juga yg sering didengar : HARAM. Haram itu nafasnya adalah 'suci'. Jadi kalau 'diharamkan', artinya 'disucikan' dari benda dan makanan yg dilarang. Gitu. Cuma termasuk umat Islam sendiri kadang ga mengerti. Lebih tepatnya, 'diharamkan' itu sama dengan 'dipantangkan'. Yah mudah2an saya tidak salah menjelaskan disini.
Pakaian ihram itu berasal dari dua helai kain yg dikemudian menutupi badan,satu untuk sarung satu lagi untuk selendang menutupi tubuh bagian atas. Disunahkan berwarna putih. Bahannya tidak boleh berjahit apalagi ada pola2, jadi harus polos Bagi wanita, jelas boleh menggunakan bahan yg berjahit. Pakaian ihram untuk wanita adalah pakaian menutup badan (pakaian muslimah) dengan terbuka hanya pada muka dan telapak tangan. Jadi pakaian ihram untuk pria memang dikhususkan. Untuk pria tidak boleh memakai surban, peci, topi, dll.

Pakaian ihram ini digunakan oleh siapapun yg naik Haji, apakah dia kulit putih, kulit hitam, mata sipit, mata biru, presiden, raja, orang rendahan, berbahasa arab ataupun berbahasa tidak arab, semuanya sama. Jadi tidak ada perbedaan setiap manusia itu, terlebih tidak lebih istimewa orang arab dari orang non-arab, atau orang amerika dari orang negro. Semuanya manusia adalah sama kedudukannya.
Pakaian ihram harus tetap suci, tidak boleh tersentuh najis sedikitpun. Selama ibadah haji sampai dengan selesai, umat Islam memakai pakaian ini. Pakaian ini juga menyimbolkan ketika semua manusia berkumpul di mekkah, tidak ada yg merasa lebih istimewa dr yg lain, semuanya sama, semuanya mati, dan 'dihidupkan' kembali ketika menghadap Allah di Ka'bah. Kira2 begitu. Kiranya ada kekurangan, mohon maaf sebelumnya.


boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 14, 2005, 04:24 #6

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Ooo IC...


Quote:
Originally posted by boss
Wuiiih... seru ne. Jadi suatu tradisi juga yah kl pundak sebelah kanan itu dibuka. Aq baru tau. Nah kl kita nanya kan jadi makin jelas. Hmm maaf yah kadang suka salah pake kata biksu atau bhikku. Yang benar yg mana..? apakah keduanya berbeda.
yup setidaknya demikian yang saya baca.

Masalah kata bhiksu atau bhikkhu itu sama saja artinya. Bhiksu dari bahasa Sanskerta sedangkan bhikkhu dari bahasa Pali.
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 14, 2005, 15:43 #7

asunn
Green Pearl



Join Date: Feb 2004
Posts: 3,798
WebPoint: 0
GaulPoint: 8605
boss udah pernah naek haji ? cerita2 sedikit donk pengalamannya

namaste
__________________
Out beyond ideas of wrongdoing and rightdoing,
there is a field. I'll meet you there. - Mewlana Jalaluddin Rumi


asunn
View Public Profile

Find More Posts by asunn

Visit asunn's Gallery

June 15, 2005, 05:26 #8

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Quote:
Originally posted by asunn
boss udah pernah naek haji ? cerita2 sedikit donk pengalamannya

namaste
Sorry, mungkin pertanyaannya OT, Sdr. Asunn.

Thanks
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 15, 2005, 11:21 #9

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Sebelumnya terima kasih buat temen2 yg udah mau jawab. Saya orang mau belajar. Jadi seneng banget kl ada yg mau buka pintu kebodohan saya agar lebih melek
Mohon maaf juga, saya ga bisa cerita soal ibadah naik haji disini, krn ini forum agama Budhan. Terlebih lagi saya memang belum pernah naik haji.

Ada juga persoalan yg saya amati yg menggelitik untuk dicari jawabannya. Jadi semoga tidak keberatan kalau saya banyak bertanya kepada saudara-saudara umat Budha disini.
Begini, soal tasbih. Saya lihat itu dipakai pula oleh para biksu, namun dalam ukuran yg lebih besar. Apa namanya itu? Kemudian kedudukannya di agama Budha bagaimana...? Let me guess... heheh.. sorry kalo salah. Jadi, mengingat zat-NYA, menyebut nama-NYA, adalah suatu bentuk kedekatan kita kepada-NYA. Jadi kalung dengan butiran-butiran kayu atau batu, adalah suatu alat/prasarana, tidak menentukan sah/tidaknya semedi/zikir itu sendiri. Yah mudah2an ga salah. Terus, apakah Sang Budha, Sidartha Gautama, mengenakan tasbih ini pula? Apakah ada syarat khusus untuk bahan2 pembuatannya? Lalu apakah ada yg dibaca ketika menggunakannya? Apakah digunakan ketika sembahyang atau bersemedi?

Kalau tasbih di Indonesia, yg rata-rata ditemukan, jumlahnya ada 99, trbagi dalam 3 bagian masing2 berjumlah 33. Jadi satu bacaan zikir untuk satu bagian (dibaca 33 kali). Tapi ini sekali lagi bukan penentu diterima/ditolaknya zikir kita.

Saya hanya melihat kok bentuknya hampir sama, ketika saya perhatikan biksu2. Saya tertarik untuk tau sejarahnya benda itu di Budha.
Sekali lagi, kita tidak sedang mencari siapa yg berhak atas 'hak paten' ataupun perselisihan apapun, atau menyama2kan antara Budha dengan Islam atas benda tsb, krn itu tidak memberi manfaat buat saya maupun buat saudara2 di agama Budha. Tetapi mungkin memberi manfaat buat yg ingin memecah belah umat beragama. Jadi kita lihat saja nanti siapa yg memprovokasi, dia yg kita gebukin rame2 becanda.

Wah banyak nanya yah..


boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 19, 2005, 13:23 #10

ReiNHearT
Registered User



Join Date: Sep 2004
Location: ke negri panda lagi kah ???
Posts: 1,096
WebPoint: 0
GaulPoint: 207
hmm .. menurut gue sih ... ga tau gue bener atau engga .. soalnya menurut gue .. tasbih itu ga berasal dari zat khusus apapun .. awalnya berasal dari kayu cendana .. dan dalam pembuatannya ga da doa apa pun ( kalo ada doa gue kurang tau juga ) , dan dengan semakin majunya jaman mulai deh di buat dengan bentuk2 yang lebih indah sperti dari marmer dan bahan fiber, perbedaan nya tasbih yang di gunakan oleh para kyai dan biksu adalah di jumlah tasbhinya ( kalo ga salah lho ) .. kalo para kyai memakainya dengan jumlah 99 .. para biksu memakai yang jumalah 108 ( kenap 108 karena jumlah dewa dewi yang ada dan di ketahui itu berjumlah 108 menurut ajaran china kuno atau TAO ) nah ,, tujuan dari ada nya tasbih ini adalah untuk menhitung doa yang telah kita baca .. misalnya kita membaca 1 bait doa .. dan kita harus mengulangnya ... kalo kita hitung dengan jari akan repot sekali .. jadi dengan tasbih ini .. kita dapat menghitungnya sebanyak 108 untuk 1 putaran .. nah terserah kita mau ampe berapa putaran .. dan setau gue Sang Buddha engga menggunakan tasbih .. kalo ada ajaran Sang Buddha mengenai tasbih .. kasi tau dunk .. apa yang Beliau katakan menyangkut hal Tasbih ..
yah begitulah yang gue tau ... heheh sorry kalao ngawur .. dan bercampur dengan taoism ..
__________________
... bingung ....


ReiNHearT
View Public Profile

Find More Posts by ReiNHearT

Visit ReiNHearT's Gallery

June 19, 2005, 16:38
#11

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Saya tidak tahu apakah saya ketinggalan informasi atau apa, tapi selama ini setahu saya istilah Indonesia popular untuk prayer beads (tasbih) bagi agama Buddha ya tasbih. Tapi sebenarnya ada istilahnya dalam bahasa Sankerta atau Pali yaitu Mala yang berarti untaian atau kalung. Ukurannya dan bahannya bisa bermacam-macam. Kegunaannya sebagai alat pemandu/pengingat doa atau pelafalan/penyebutan nama Buddha telah berapa kali dilafalkan agar pikiran tetap fokus sehingga merupakan salah satu cara meditasi. Sejarah dari Mala dalam agama Buddha belum begitu jelas, tapi dalam sejarah mala dikatakan sudah ada pada abad 8 SM dan digunakan oleh agama Hindu. Tidak menutup kemungkinan bahwa tradisi menggunakan mala/tasbih dalam agama Buddha berasal dari tradisi Hindu, meski tidak tahu kapan dimulainya, bisa jadi setelah jaman Sang Buddha dan ketika agama Buddha menyebar ke Utara. Dan setahu saya dari literature maupun pengambaran, saya juga tidak menemukan Buddha Gotama menggunakan Mala/tasbih. Sebagai catatan, tidak semua umat Buddha maupun bhikkhu mengenakan Mala/ tasbih. Mengenai jumlah, seperti yang dijelaskan Sdr. ReiNHearT.

Demikian tambahan dari saya.
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery

June 20, 2005, 16:02 #12

m0rph3us
Registered User

Join Date: Apr 2005
Posts: 36
WebPoint: 0
GaulPoint: 40
saya pernah nemu satu teori menarik dibawah ini yg bisa menjelaskan pertanyaan yg ada di thread ini.

harap analisa dengan cermat dan bijaksana serta tanpa prasangka:
http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm
__________________
morpheus
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* What is "real"? How do you define "real"?
* You have to let it all go, Neo. Fear, doubt, and disbelief. Free your mind


m0rph3us
View Public Profile

Find More Posts by m0rph3us

Visit m0rph3us's Gallery

June 22, 2005, 06:48
#13

boss
Registered User

Join Date: Mar 2005
Location: Virtual space behind u
Posts: 450
WebPoint: 0
GaulPoint: 523
Wowww.. seneng bener jadi banyak tau. Kalo di Islam, 99. Kl do Budha, 108. Siip..
Dan saya berpendapat bahwa tasbih/mala itu tadi bukan jimat kan? Ia hanya sebagai prasarana ibadah, yg tidak punya kekuatan menentukan apakah suatu ibadah itu sah atau tidak tanpa memakai tasbih/mala.


boss
View Public Profile

Find More Posts by boss

Visit boss's Gallery

June 22, 2005, 19:13 #14

Dèvastez
Registered User

Join Date: Jun 2005
Location: RiTe HeRe
Posts: 18
WebPoint: 0
GaulPoint: 2
bener .. menurut saya juga tasbhi itu bukan jimat .. hanya sebagai prasarana saja .. membantu dalam berdoa atau membaca doa ...
__________________
Hormat Saya


Dèvastez


Dèvastez
View Public Profile

Find More Posts by Dèvastez

Visit Dèvastez's Gallery

June 23, 2005, 02:35
#15

hyper
Mentor


Join Date: Sep 2003
Posts: 1,307
WebPoint: 31
GaulPoint: 2948
Yup, tasbih/mala hanya sebagai alat bantu saja
__________________
Sawasdee Krap !


hyper
View Public Profile

Visit hyper's homepage!

Find More Posts by hyper

Visit hyper's Gallery




Bookmarks
• Digg
• del.icio.us
• StumbleUpon
• Google


« Previous Thread | Next Thread »


Thread Tools
Show Printable Version

Posting Rules

You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts
________________________________________
BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off
________________________________________
Forum Rules

Forum Jump





All times are GMT. The time now is 05:39.
SIDEBAR
Remove This Bar
Register / Login to remove this bar and All Ads.

Image




Contact Us - WebGaul - Archive - Tag Cloud - Top



< HOME - Contact Us - Forum - Gallery - Artikel - BET - Download - Archive >
< BCA.CC - InfoArtis.com - Konversi.com - Partai.com - Perpustakaan.com - Ragnarok.or.id - Temanster.com >
< AgnesMonica.com - MIRING.COM - WoWhost - zein.biz >
< CallingCardCentre.com - Direktori.net - FancyURL.com - mails.BZ - WD8.com / 8WD.com >
< www.emoexchange.com - www.emochanger.com >
< >

Powered by vBulletin® Version 3.8.2
Copyright ©2000 - 2010, Jelsoft Enterprises Ltd.
Copyright ©2007, WebGaul. All Rights Reserved. A ZEIN Company. Designed, Developed, Maintained, Optimized, Operated by ZEIN.

Komentar

Populer

5 Oldest Islamic Boarding Schools in Java

Mengapa Bung Hatta dulu ingin Indonesia menjadi negara federal? Apa bedanya dengan negara kesatuan?

Ternyata Tidak Ada Satupun Ayat Al qur’an Menyebut Zabur (الزَّبُورِ) dengan Al Quran (الْقُرْآنُ) Bersamaan